Ia menjelaskan, perhitungan kuota beasiswa LPDP spesialis dan subspesialis 2022 telah memperhitungkan kapasitas pendidikan dokter spesialis di fakultas pendidikan kedokteran di Indonesia.
“Kenapa Sp-1 dan Sp-2 totalnya hanya 500 (siswa)? Karena jumlahnya ternyata sangat besar dibandingan dengan kapasitas di Fakultas Kedokteran untuk pendidikan dokter spesialis,” terangnya.
Jadi kami pikir angka dana 500 itu sudah sangat besar. Bisa kita maksimalkan, ditambah dengan kemungkinan membiayai fellowship, yang totalnya tentunya harapannya makin banyak makin bagus ya, 500 (siswa),” sambung Dwi.
Dwi menjabarkan, berdasarkan arahan Menteri Kesehatan RI, prioritas program studi tujuan dokter spesialis dan subspesialis 2022 yaitu jantung, stroke, urologi dan nefrologi, hingga kanker.
Di sisi lain, ia menggarisbawahi, peluang mendaftar layanan spesialis lainnya juga terbuka.
“Kita maksimalkan di area prioritas,” kata Dwi.
Prodi Prioritas Beasiswa LPDP Dokter Spesialis (Sp-1) 2022
Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
Bedah Thorak Kardiovaskular
Ilmu Penyakit Saraf/Neurologi
Ilmu Bedah Saraf slot
Urologi/Ilmu Bedah Urologi
Ilmu Kedokteran Nuklir
Onkologi Radiasi
Obstetri dan Ginekolohi
Radiologi
Anastesiologi dan Reanimasi
Ilmu Penyakit Paru
Ilmu Patologi Klinik
Ilmu Patologi Anatomi
Ilmu Penyakit Dalam
Ilmu Bedah
Ilmu Kesehatan Anak
Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi
Prodi Prioritas Beasiswa LPDP Dokter Subspesialis (Sp-2) 2022
Sub Spesialis Penyakit Dalam-Kardiovaskuler
Sub Spesialis Anastesiologi-Kardovaskular
Sub Spesialis Anastesiologi-Intensive Care (KIC)
Sub Spesialis Bedah Vaskuler
Sub Spesialis Penyakit Dalam-Ginjal Hipertensi (KGH)