Pengaruh Kurikulum Merdeka di SDN 1 Setu Wetan
Kurikulum Merdeka merupakan salah satu kebijakan pendidikan yang diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) sebagai upaya untuk memberikan keleluasaan lebih kepada satuan pendidikan dalam merancang pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik. Di SDN 1 Setu Wetan, penerapan Kurikulum Merdeka telah membawa perubahan signifikan dalam cara mengajar dan belajar, dengan fokus pada pengembangan kompetensi siswa secara lebih fleksibel dan berbasis pada potensi masing-masing.
Salah satu pengaruh positif yang paling terlihat adalah peningkatan motivasi belajar siswa. Dalam kurikulum ini, peserta didik diberikan kebebasan untuk memilih materi yang lebih relevan dengan minat dan bakat mereka. SDN 1 Setu Wetan mengimplementasikan konsep pembelajaran berbasis proyek (project-based learning) yang memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi ide-ide kreatif mereka dan menerapkan pengetahuan yang telah dipelajari dalam konteks yang lebih nyata. Hal ini tidak hanya membuat siswa lebih tertarik dengan pembelajaran, tetapi juga meningkatkan pemahaman mereka terhadap materi yang dipelajari karena lebih banyak melibatkan pengalaman praktis.
Selain itu, Kurikulum Merdeka memberikan ruang bagi guru untuk lebih fleksibel dalam memilih metode pengajaran yang sesuai dengan kondisi dan karakteristik siswa. Di SDN 1 Setu Wetan, para guru diberi kebebasan untuk merancang pembelajaran yang lebih berorientasi pada kebutuhan siswa. Dengan adanya penekanan pada pendekatan yang lebih personal, di mana tiap siswa dapat berkembang sesuai dengan kecepatan dan cara belajar mereka masing-masing, proses pembelajaran di sekolah ini menjadi lebih inklusif dan menyesuaikan dengan potensi individu siswa.
Pengaruh lain yang tampak jelas adalah peningkatan kualitas pembelajaran yang lebih berorientasi pada keterampilan abad 21. Kurikulum Merdeka menekankan pentingnya pengembangan karakter, keterampilan kritis, kreatif, komunikasi, dan kolaborasi. SDN 1 Setu Wetan memanfaatkan hal ini dengan mengintegrasikan berbagai aktivitas yang merangsang kreativitas siswa, seperti diskusi kelompok, presentasi, dan pembuatan karya seni atau produk. Siswa dilatih untuk berpikir kritis dan kreatif dalam memecahkan masalah yang mereka hadapi, serta bekerja sama dengan teman-teman sekelas untuk mencapai tujuan bersama. Hal ini tidak hanya bermanfaat dalam konteks akademik tetapi juga untuk kehidupan mereka di luar sekolah. sdn1setuwetanweru.com
Selanjutnya, salah satu aspek penting dalam Kurikulum Merdeka adalah penilaian yang lebih berbasis pada portofolio dan evaluasi formatif. Di SDN 1 Setu Wetan, para guru lebih fokus pada pengamatan proses belajar siswa dan perkembangan mereka selama pembelajaran, bukan hanya pada hasil ujian atau tes akhir. Pendekatan ini membantu guru untuk lebih memahami kebutuhan belajar masing-masing siswa dan memberikan umpan balik yang lebih konstruktif. Penilaian berbasis portofolio memungkinkan siswa untuk menunjukkan kemampuan mereka melalui berbagai karya dan pencapaian selama proses belajar berlangsung, yang lebih mencerminkan perkembangan nyata mereka.
Selain keuntungan, penerapan Kurikulum Merdeka juga menghadirkan beberapa tantangan, terutama bagi guru dan tenaga pendidik yang perlu menyesuaikan diri dengan paradigma baru ini. Di SDN 1 Setu Wetan, guru-guru awalnya menghadapi tantangan dalam merancang pembelajaran yang lebih fleksibel dan mengelola waktu yang ada dengan bijak. Pembelajaran berbasis proyek, misalnya, memerlukan perencanaan yang matang dan waktu yang cukup untuk memastikan siswa dapat menyelesaikan tugas dengan baik. Namun, dengan pelatihan yang terus diberikan oleh Kemdikbudristek dan dukungan dari kepala sekolah, guru-guru di SDN 1 Setu Wetan mulai beradaptasi dengan kurikulum ini dan mampu mengoptimalkan penggunaan waktu dan sumber daya yang ada.
Secara keseluruhan, Kurikulum Merdeka telah membawa dampak positif yang signifikan di SDN 1 Setu Wetan. Penerapan kurikulum ini tidak hanya memperkaya pengalaman belajar siswa, tetapi juga meningkatkan kompetensi guru dalam mengelola proses pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif. Meskipun masih ada tantangan yang perlu dihadapi, terutama dalam hal adaptasi dan penyediaan sumber daya yang cukup, SDN 1 Setu Wetan tetap optimis bahwa Kurikulum Merdeka akan terus membawa kemajuan bagi pendidikan di sekolah ini. Sebagai hasilnya, para siswa akan lebih siap menghadapi tantangan masa depan dengan keterampilan dan pengetahuan yang relevan, serta karakter yang kuat.